adalah Penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Kelaziman dan kesepakatan ini cenderung menjadi aturan baku. yang digunakan oleh para akademisi di perguruan tinggi. Namun, penulisan naskah ilmiah tidak sebatas pada kegiatan akademis di perguruan tinggi. Para profesioanal dalam berbagai bidang disiplin ilmu yang bekerja di berbagai lembaga pemerintahan dan swasta, baik di dalam maupun di luar negri, cenderung menggunakan model naskah yang sudah lazim atau berdasarkan konvensi.
Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencakup aturan penegtikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya.
Teknik penulisan, konvensi naskah
1.
Pendahuluan
Konvensi naskah ialah penulisan naskah ilmiah yang berdasarkan aturan aturan
yang sudah disepakati.
Dari segi persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan
secara formal, semi-formal, dan non-formal. Yang dimaksud dengan formal adalah
bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh
konvensi. Sebaliknya, semi-formal yaitu bila sebuah karangan tidak memenuhi
semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Sedangkan non-formal yaitu
bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya.
Persyaratan
formal yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga bagian utama, yaitu :
-bagian pelengkap pendahuluan
-isi karangan
-bagian pelengkap penutup.
=> Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama
sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai
bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan
itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Bagian pelengkap pendahuluan terdiri
dari :
-
Judul pendahuluan dan Halaman judul.
Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusun judul perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
• Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
• Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
• Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
• Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas,
penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama
kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).• Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi pada halaman
judul:
~ Judul diketik dengan huruf kapital,
misalnya:
UPAYA MENGATASI KEMISKINAN PADA
MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH
DI KELURAHAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
UPAYA MENGATASI KEMISKINAN PADA
MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH
DI KELURAHAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
~ Penjelasan tentang tugas disusun dalam
bentuk kalimat, misalnya:
Makalah ini Disusun untuk Melengkapi Ujian Akhir
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Ganjil 2009
Atau
Skripsi ini Diajukan untuk Melengkapi Ujian Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
Makalah ini Disusun untuk Melengkapi Ujian Akhir
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Ganjil 2009
Atau
Skripsi ini Diajukan untuk Melengkapi Ujian Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
~ Nama penulis ditulis dengan huruf
kapital, di bawah nama dituliskan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), misalnya:
ANASTASIA INDRIANI
10709234
ANASTASIA INDRIANI
10709234
~ Logo universitas untuk makalah, skripsi,
tesis, dan disertasi; makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
~ Data institusi mahasiswa mencantumkan
program studi, jurusan, fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis
dengan huruf kapital, misalnya:
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2008
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2008
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal:
* Komposisi tidak menarik.
* Tidak estetik.
* Hiasan gambar tidak relevan.
* Variasi huruf jenis huruf.
* Kata “ditulis (disusun) oleh.”
* Kata “NIM/NRP.”
* Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi.
* Kata-kata yang berisi slogan.
* Ungkapan emosional.
* Tidak estetik.
* Hiasan gambar tidak relevan.
* Variasi huruf jenis huruf.
* Kata “ditulis (disusun) oleh.”
* Kata “NIM/NRP.”
* Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi.
* Kata-kata yang berisi slogan.
* Ungkapan emosional.
Bila penulis menganggap perlu memasukkan persembahan ini, maka persembahan ini ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.
- Halaman persembahan
- Kata pengantar
- Daftar isi
- Gambar, tabel, keterangan
=> Bagian Isi
karangan
Bagian isi karangan sebenarnya merupakan inti dari karangan atau buku; atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri. Bagian isi karangan biasanya terdiri dari :
- Pendahuluan
- Tubuh karangan
- Kesimpulan
=> Bagian Pelengkap Penutup
Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah. Ada bebarapa bagian yang biasanya dimasukkan dalam bagian pelengkap penutup karangan yaitu :
- Daftar pustaka
- Lampiran
- Indeks
- Riwayat Hidup
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah, 1994.
HS, Widjono. BAHASA INDONESIA Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Grasindo, 2007.
Maryani, Yani, dkk. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Bagian isi karangan sebenarnya merupakan inti dari karangan atau buku; atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri. Bagian isi karangan biasanya terdiri dari :
- Pendahuluan
- Tubuh karangan
- Kesimpulan
=> Bagian Pelengkap Penutup
Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah. Ada bebarapa bagian yang biasanya dimasukkan dalam bagian pelengkap penutup karangan yaitu :
- Daftar pustaka
- Lampiran
- Indeks
- Riwayat Hidup
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah, 1994.
HS, Widjono. BAHASA INDONESIA Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Grasindo, 2007.
Maryani, Yani, dkk. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Jenis-jenis naskah :
1. Naskah Formal, adalah Suatu naskah yang memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
2. Naskah Semi-Formal, adalah Suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
3. Naskah Informal, adalah Suatu naskah yang tidak memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi.
SUMBER :
http://books.google.co.id/books?id=BADrCn6lQ0oC&pg=PA268&lpg=PA268&dq=konvensi+naskah+bahasa+indonesia&source=bl&ots=KlPSm0v5uU&sig=f7KPVexyaHjterxgfja0hVCLW2w&hl=id&redir_esc=y#v=onepage&q=konvensi%20naskah%20bahasa%20indonesia&f=false
http://rendyariesta.blogspot.com/2012/03/teknik-penulisan-konvensi-naskah.html
http://caturretno.wordpress.com/2013/01/23/konvensi-naskah/
0 komentar:
Posting Komentar