Rabu, 23 Februari 2011

Sistem Ekonomi di Indonesia

Bagaimana sistem ekonomi di Indonesia?

Pada awal kemerdekaan yang diproklamasikan pada tahun 1945 yang dirumuskan dalam UUD pasal 33  telah memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mulai mewujudkan cita-citanya,yaitu : keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam wadah negara yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur,berdasarnkan pancasila.
Sistem ekonomi di Indonesia ditentukan dalam UUD ’45 dan Garis-garis Besar Haluan Negara dan disebut dengan demokrasi ekonomi  adalah produksi diusahakan sebagai usaha bersama untuk kepentingan bersama. Sistem ekonomi di Indonesia memberikan kebebasan berusaha kepada setiap warga masyarakat dalam batas-batas dan dengan syarat tertentu.
Referensi :
PENGANTAR ILMU EKONOMI (bagian makro) karangan, Drs.T.Gilarso

Tugas Perekonomian Indonesia (Sistem Ekonomi)

Sistem ekonomi berdasarkan jenisnya dan pakar-pakarnya?
Berdasarkan perkembangan sejarah,tata atau sistem ekonomi terpenting dikenal dengan nama Liberalisme atau Kapitalisme,Kapitalisme,Komunisme atau Kolektivisme,dan Sosialisme atau Sosio-Demokrasi. Nama atau istilah tersebut timbul pada abad yang lalu dan berpangkal pada keadaan pada abad ke-19,diperkirakan bahwa sejak saat itu telah banyak sekali perubahan,baik dalam pandangan orang maupun keadaan sosial-ekonomi.
Berabad abad lamanya kegiatan ekonomi dibanyak  negara diatur oleh adat kebiasaan atau tradisi. Dalam masyarakat feodal kekuasaan politik dan ekonomi (kekayaan) terpusatkan di tangan Raja dan para bangsawan.
LIBERALISME: SISTEM EKONOMI PASAR BEBAS
Liberalisme(liber=bebas),yang jelas diinspirasikan oleh cita-cita revolusi prancis (1789) dengan semboyan “kebebas,persamaan,dan persaudaraan). Sistem perekonomian bebas(Liberalisme) mula-mula berkembang di inggris pada pertengahan abad ke-18. Dengan semboyan “laissez-faire” ( dari bahasa prancis,diucapkan lese fer,artinya ‘biarkanlah’) diperjuangkan kebebasan berusaha bagi industri dan perdagangan.
Adam Smith (The Wealth of Nations,1778) menunjukkan bahwa kebebasan berusaha yang didorong oleh kepentingan ekonomi pribadi merupakan pendorong kuat menuju kemakmuran bangsa. Kebebasan berusaha (tanpa campur tangan pemerintah yang mau mengatur segala-gala nya) tidak akan menerorkan kekacauan,karena kebebasan itu dikendalikan oleh”tangan yang tak kelihatan” yaitu persaingan di pasar bebas.
KAPITALISME
Istilah Kapitalisme berasal dari Karl Marx,yang mencoba membuktikan bahwa system kapitalisme akan hancur karena kontaradiksi-kontradiksi yang terkandung didalamnya. Sebetulnya kata kapitalisme itu salah(kaprah):setiap cara berproduksi tentu menggunakan modal sebagai factor produksi,dan semua factor produksi mesti ada yang memiliki. Yang penting dari system kapitalisme adalah siapa yang memiliki modal itu,yaitu warga masyarakat atau perorangan. Peranan pokok dimainkan oleh golongan pengusaha swasta yang berkecimpung di dalam dunia usaha ,pasar,persaingan,dan pertimbangan rigi-laba. Yang dapat dipersoalkan adalah dasar falsafatnya,yaitu individualism yang terlalu menekan hak-hak dan kebebasan individu tetapi cenderung mengabaikan kewajiban-kewajiban sosialnya.
KOMUNISME: SISTEM EKONOMI KOLEKTIVITAS
Sistem komunis atau kolektivitas,yaitu seluruh kegiatan ekonomi dikuasai langsung oleh pemerintah dan dikomandokan dari pusat hak milik pribadi dihapuskan dan kebebasan berusaha(usaha swasata yang didorong oleh hamparan akan laba) dilarang. Dasar komunisme adalah ajaran Karl Marx(1818-1883),dengan bukunya yang paling terkenal “Das Kapital(1867) dan Manifesto Komunis(1848).
Tata ekonomi serba terpimpin degan perencanaan produksi dan pengawasan yang ketat oleh pemerintah pusat ini memang dapat menghindari beberapa kelemahan dari system ekonomi serba bebas.
SOSIALISME: SISTEM DEMOKRASI EKONOMI
Sistem ekonomi sosialisme merupakan kombinasi dan perimbangan antara kebebasan dan aturan yang dirasa paling sesuai dengan sifat dan situasi suatu bangsa. Sistem ekonomi ini banyak variasinya dan dikenal dengan berbagai nama,diantaranya yaitu: Sosialisme,Demokrassi Ekonomi,Sisiteem Campuran(mixed system),Welfare  sate,dll.
Sosialisme timbul sebagai reaksi terhadap individualism yang berbaur dalam masyarakat kapitalis/liberalis,dan didorong oleh cita-cita leluhur membangun masyarakat yang lebih adil dan merata. Sosialisme tidaklah sama dengan komunisme(meskipun Negara-negara komunis menyebut diri sosialis). Sosialisme lebih manusiawi,memperjuangkan kesejahteraan bagi orang banyak,dan memberikan kebebasan sekaligus mengendalikan kebebasan itu secara demokrasi,meskipun peranan pemerintahan tetap sangat dominan.
Referensi :
dari buku PENGANTAR ILMU EKONOMI(bagian makro)
karangan, Drs.T.Gilarso