1. proses berfikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan sampai dengan simpulan,
2. menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan,
3. proses menganalisis suatu topik sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru.
Sebenarnya proses penalaran memiliki dua jenis,yaitu:
a. Penalaran Induktif ,
b. Penalaran Deduktif.
Kali ini saya akan menjabarkan tentang penalaran induktifA. PENALARAN INDUKTIF
Penalaran Induktif adalah proses berfikir logis yang diawali dengan observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri kesimpulan umum. Biasanya kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum atas fakta yang bersifat khusus.
Penalaran iduktif ada tiga macam,yaitu:
1. Generalisasi
adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala (data) yang bersifat khusus,serupa,sama,atau sejenis yang disusun secar logis dan diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum.Generalisasi juga bisa dibedakan dari segi bentuknya ada2, yaitu: Loncatan Induktif dan yang bukan loncatan induktif. (Gorys Keraf, 1994 : 44-45)
a. Loncatan Induktif
Generalisasi yang besifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Fakta-fakt tersebut atau proposisi yang digunakan itu kemudian dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan.
Contoh : rista suka mendaki gunung.Hari juga suka mendaki gunung.Yuli suka minum soda.Prisma suka berenag.Dapat dikatakan bahwa para remaja suka olahraga.
b. Tanpa Loncatan Induktif
Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
Misalnya, untuk menyelidiki bagaimana sifat-sifat orang indonesia pada umumnya, diperlukan ratusan fenomena untuk menyimpulkannya.
Contoh : dudung suka berenang.mino juga suka berenang.jadi dapat disimpulkan ke tiga anak tersebut menyukai permainan bola.
2. Analogi
Analogi Induktif ialah proses berfikir untuk menarik kesimpulan atau inferensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan beberapa gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri esensial penting yang bersamaan. Yang diperhatikan dalam analogi ialah persamaan dan ciri esensial yang penting yang berhubungan erat dengan kesimpulan yang dikemukakan.Selain analogi induktif, dalam tulis-menulis dikenal juga analogi deklaratif, yaitu teknik menjelaskan dalam tulisan dengan mendahulukan hal yang telah diketahui sebelum memperkenalkan hal yang baru, yang mempunyai kesamaan dengan hal di atas.
Tujuan dari penalaran secara analogi,yaitu:
* Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan,
* Analogi dilakukan untuk menyingkap kekeliruan,
* Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.
3. Kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lainnya sampai pada kesimpulan yang menjadi sebabdari fakta itu, atau juga dapat kita sampaikan pada akibat dari fakta itu. Dala kaitannya dengan hubungan kausal ini,tiga hubungan antar masalah yaitu sebagai berikut :
(#) Sebab akibat
Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B. Disamping ini pola seperti ini juga dapat menyebabkan B,C,D dan seterusnya. Jadi, efek dari suatu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan hubungna kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran. hal ini akan terlihat pada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap suatu akibat yang nyata.
(#) Akibat sebab
Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip dengan entimen. Akan tetapi dalam jenis akibat sebab ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
(#) Akibat-akibat
Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa "akibat" langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.
SUMBER :
http://books.google.co.id/books?id=BADrCn6lQ0oC&pg=PA209&lpg=PA209&dq=penalaran&source=bl&ots=KlOSqXwaBS&sig=K1ZRH7U_j1C2fQSxpYPspqxU8wI&hl=en&sa=X&ei=KEhwUJWIJcmUrgfChYDIBA&ved=0CDIQ6AEwAQ#v=onepage&q=penalaran&f=false (Bahasa Indonesia : mata kuiah pengembangan kepribadian di perguruan tuggi, By; Widjono Hs)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/definisi-penalaran-induktif-dan-contohnya/
http://books.google.co.id/books?id=krw0HDEejFMC&pg=PA41&lpg=PA41&dq=penalaran+induktif&source=bl&ots=lvu5fPDZmJ&sig=8u2qHRV7UkAspUMM9_e_qqzUI4A&hl=en&sa=X&ei=2FVwULGVMoGNrgetjYGwAw&ved=0CEsQ6AEwBg#v=onepage&q=penalaran%20induktif&f=false(Bahasa Indonesia ; Minto Rahayu
0 komentar:
Posting Komentar