Berikut ini adalah tabel dari perhitungan indeks kemiskinan yang telah di kelola oleh BPS :
Tahun | Indeks Kedalaman Kemiskinan | | Indeks Keparahan Kemiskinan | ||||
Kota | Desa | Kota+Desa | | Kota | Desa | Kota+Desa | |
2005 | 2.05 | 3.34 | 2.78 | | 0.6 | 0.89 | 0.76 |
2006 | 2.61 | 4.22 | 3.43 | | 0.77 | 1.22 | 1 |
2007 | 2.15 | 3.78 | 2.99 | | 0.57 | 1.09 | 0.84 |
2008 | 2.07 | 3.42 | 2.77 | | 0.56 | 0.95 | 0.76 |
2009 | 1.91 | 3.05 | 2.5 | | 0.52 | 0.82 | 0.68 |
2010 | 1.57 | 2.8 | 2.21 | | 0.4 | 0.75 | 0.58 |
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan,Bahwa semakin tinggi nilai indeks,maka akan semakin jauh pula rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) berguna untuk memberikan informasi atau gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin, Semakin tinggi nilai indeks maka akan semakin tinggi ketimpangan penegluarak diantara penduduk miskin.
Dapat dilihat pula dari tabel diatas terlihat terjadi peningkatan ataupun penurunan, ditahun 2010 indeks kedalamannya meningkat denagn jumlah kota+desa 2.21,padahal pada tahun 2009 indeks kedalamannya kota+desa 2.5
Dapat disimpulkan bahawa setiap tahun bisa meningkat ataupun menuruh jumlah penduduk yang dikategorikan golongan miskin. Semoga setian tahun tingkat penduduk miskin yang ada di indonesia bisa turun dan tidak terjadi peningkatan indeks kemiskinan.
Sumber : Diolah dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) panel,Biro Pusat Statistik (BPS)
0 komentar:
Posting Komentar