ETIKA BISNIS
Etika bisnis
merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan
dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,
pemegang saham, masyarakat.
Tujuan etika
bisnis adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis dalam menjalankan
good business dan tidak melakukan ‘monkey business’ atau dirty business. Etika
bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang
etis agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya
dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia
bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis
mempunyai implikasi etis dan oleh karenanya membawa serta tanggung jawab etis
bagi pelakunya.
Etika bisnis dapat dijalankan dalam tiga taraf (tingkatan) ,
yaitu :
- Taraf makro
Etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral
dari system ekonomi sebagai keseluruhan. Jadi, di sini masalah-masalah etika
disoroti pada skala besar. Misalnya masalah keadilanv; bagaimana sebaiknya
kekayaan di bumi ini dibagi dengan adil ? Beberapa contoh lain adalah ;
aspek-aspek etis dari kapitalisme; masalah keadilan sosial dalam suatu masyarakat,
terutama berkaitan dengan kaum buruh ; masalah utang Negara-negara selatan
terhadap negara0negara utara, dan sebaginya.
- Taraf meso (madya atau menengah)
Etika bisnis menyelidiki masalah-masalah
etis di bidang organisasi. Organisasi di sini terutama berarti perusahaan, tapi
bias juga serikat buruh, lembaga konsumen, perhimpunan profesi, dan lain-lain.
- Taraf mikro
Yang difokuskan ialah individu dalam
hubungan dengan ekonomi atau bisnis. Di sini dipelajari tanggung jawab etis
dari karyawan dan majikan, bawahan dan manajer, produsen dan konsumen, pemasok
dan investor.
1.
Untuk bisa bertahan, sebuah bisnis harus mendapatkan
keuntungan. Jika keuntungan dicapai melalui perbuatan yang kurang terpuji,
keberlangsungan perusahaan bisa terancam. Banyak perusahaan terkenal telah
mencoreng reputasi mereka sendiri dengan skandal dan kebohongan.
2.
Sebuah bisnis harus dapat menciptakan keseimbangan
antara ambisi untuk mendapatkan laba dan kebutuhan serta tuntutan masyarakat
sekitarnya. Memelihara keseimbangan seperti ini sering membutuhkan kompromi
atau bahkan ‘barter’.
Prinsip etika bisnis, menurut Sonny Keraf :
1.
Prinsip otonomi
Yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya tentang apa yang diaggapnya baik untuk dilakukan.
2.
Prinsip Kejujuran
Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bias ditunjukkan secara jelas
bahwa bisnis tidak akan bias bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan
atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan
kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan
harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan
3.
Prinsip Keadilan
Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sesuai dengan aturan yang
adil dan sesuai criteria yang rasional objektif, serta dapat dipertanggung
jawabkan.
4.
Prinsip Saling Menguntungkan
Menuntut agar bisnis dijanlan sedemikian rupa sehingga menguntungkan
semua pihak.
5.
Prinsip Integritas Moral
Terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau
perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen
Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku
etika bisnis, yaitu :
- Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
- Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
- Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Contoh kasus
Sebuah
perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan
perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada
pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan
kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan.
Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan.
Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran
karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan
bersama pihak pengembang.
Manfaat Etika Bisnis bagi Perusahaan :
1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang timbul.
1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang timbul.
2. Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan
kelabu) dibidang etika. (penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak,
kewajiban perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup).
3. Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung
jawab sosialnya.
4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada
umumnya, kemungkinan untuk mengatur diri sendiri (self regulation).
5. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh
manfaat berupa meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya
kenaikan harga saham, maka dapat menarik minat para investor untuk membeli
saham perusahaan tersebut.
6. Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage)
perusahaan.
7. Membangun citra positif.
Hal – hal yang
perlu diperhatikan dalam etika bisnis antara lain :
1. Pengembangan tanggung jawab social
2. Mempertahankan jati diri
3. Menerapkan persaingan yang sehat
4. Menerapkan konsep “Pembangunan Berkelanjutan”
5. Menghindari sifat 5K (katabelence, kongkalikong,konekso,kolusi dan komisi)
6. Mampu meyatakan yang benar itu benar
7. Menumbuhkan sikap saling percaya antar golongan pengusaha
8. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main bersama
9. Memelihara kesepakatan
10. Menuangkan ke dalam hukm positif.
Terdapat tiga jenjang isu etika bisnis, antara lain :
Dalam
etika bisnis berkaitan dengan pertanyaan – pertanyaan etika yang timbul
mengenai lingkungan dan system yang menjadi tempat beroperasinya suatu bisnis
atau perusahaan : ekonomi, politik, hokum, dan system – system social lainnya.
2.
Isu – isu organisasi
Dalam
etika bisnis berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan etika tentang perusahaan
tertentu.
3.
Isu – isu individu
Dalam etika bisnis menyangkut pertanyaan - pertanyaan etika yang timbul dalam kaitannya dengan individu tertentu di dalam suatu perusahaan.
SUMBER :